Sebenarnya Valencia mengawali pertandingan di Riazor (kandang Deportivo) dengan percaya diri. Pasukan Unai Emery yang mendapat sebutan raja tandang itu tampil menggebrak demi mengejar defisit satu gol. El Che -julukan Valencia- unggul dahulu lewat dua gol Nicola Zigic pada menit ke-10 dan ke-28. Hingga babak pertama usai, peluang Valencia melaju ke perempat final terbuka lebar.
Namun, Valencia salah memperhitungkan peran Felipe Kasmirski. Karena kekurangan gelandang, pelatih Deportivo Miguel Angel Lotina menempatkan defender asal Brazil itu di lini tengah. Penampilannya mengejutkan barisan belakang Valencia. Felipe akhirnya mencetak gol pada menit ke-49, memanfaatkan blunder kiper Miguel Moya.
Pesona Felipe tidak berhenti sampai di situ. Dia mengirimkan umpan matang ke Juan Rodriguez yang berbuah gol pada menit ke-62. Depor pun lolos dengan agregat 4-3.
''Ini adalah momen paling menyenangkan sejak saya menangani Deportivo,'' ungkap Lotina sebagaimana dikutip Goal. ''Bukan saja lolosnya kami yang membuat saya gembira. Lebih dari itu, kami menang dengan cara yang membanggakan," lanjut pelatih yang membesut Depor sejak 2007 itu.
Lotina mengaku sempat terkejut dengan dua gol cepat Zigic. Namun, dia berhasil memompa motivasi anak buahnya selama turun minum. ''Kami mengoreksi apa saja yang salah. Tapi, yang paling penting ialah menghidupkan kembali semangat pemain,'' papar dia.
Hal sebaliknya dilakukan Emery. Strateginya menyimpan striker utama David Villa justru mereduksi produktivitas timnya. Sebagai ganti, dia malah menerjunkan Alejandro Domingues. Villa baru dimainkan kala laga tinggal menyisakan delapan menit.
''Dua babak di pertandingan tadi sangat berbeda. Yang pertama sangat bagus buat kami, menghadirkan optimisme. Yang kedua jelas kebalikannya,'' jelas Emery. ''Tidak ada sisi positif yang bisa dipetik dari hasil imbang ini. Kami telah tereliminasi dari kompetisi yang kami sangat yakin bisa kami menangkan. Kekalahan sangat berat buat kami,'' ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar